Sabtu, 15 Maret 2014

SISTEM PRACETAK BETON

SISTEM PRACETAK BETON

          Pada pembangunan struktur dengan bahan betyon dikenal 3 (tiga) metode pembangunan yang umum dilakukan, yaitu system konvensional, system formwork dan system pracetak.
Sistem konversional adalah metode yang menggunakan bahan tradisional kayu dan triplek sebagai formwork dan perancah, serta pengecoran beton di tempat. Sistem formwork asudah melangkah lebih maju dari system konversional dengan digunakannya system formwork dan perancah dari bahan metal. Sistem formwork yang telah masuk di Indonesia, antara lain system Outinord dan Mivan. Sistem Outinord menggunakan bahan baja sedangkan Sistem Mivan menggunakan bahan alumunium.
Pada system pracetak, seluruh komponen bangunan dapat difabrikasi lalu dipasang di lapangan. Proses pembuatan komponen dapat dilakukan dengan kontol kualitas yang baik.

4.   SISTEM   KONEKSI

4.1.   SAMBUNGAN
          Pada umumnya sambungan – sambungan bias dikelompokkan sebagai berikut :
  1. Sambungan yang pada pemasangan harus langsung menerima beban ( biasanya beban vertical ).
Akibat beban sendiri dari komponen . lihat ( gambar A ).
  1. Sambungan yang pada keadaan akhir akan harus menerima beban-beban yang selama pemasangan di terima oleh pendukung pembantu.  Lihat (gambar B ).
  2. Sambungan pada mana tidak ada persyaratan ilmu gaya tapi harus memenuhi persyaratan lainseperti : kekedapan air, kekedapan suara.  Lihat (gambar C).
  3. Sambungan –sambungan tanpa persyaratan konstruktif dan semata-mata menyerdiakan ruang gerak untuk pemasangan .  lihat ( gambar D ).

        IKATAN
Cara meng-ikat-kan / me-lekat-kan suatu komponen terhadap bagian komponen konstuksi yang lain secara prinsip dibedakan sebagai berikut  :
A.   Ikatan Cor ( In Situ Concrete Joint )
Penyaluran gaya dilakukan lewat beton yang dicorkan
§  Diperlukan penunjang / pendukung pembantu selama pemasangan sampai beton cor mengeras
§  Penyetelan berlangsung dengan bantuan adanya penunjang / pendukung pembantu. Toleransi penyusutan ‘ diserap ‘ oleh Coran Beton.

B.   Ikatan Terapan
Cara menghubungkan komponen satu dengan yang lain secara “lego” (permainan balok susun anak-anak) disebut Iaktan Terapan.
Dimulai dengan cara hubungan “ PELETAKAN “, kemudian berkembang menjadi “ Saling Menggigit “.
§  Proses pemasangan dimungkinkan tanpa adanya pendukung / penunjang pembantu.

C.   Ikatan Baja
Bahan pengikat yang dipakai  : Plat baja dan Angkur. Sistem ikatan ini dapat dibedakan sebagai berikut :
§  Menyambung dengan cara di las ( Welded Steel )
§  Menyambung dengan Baut / Mur / Ulir ( Corbel Steel )

Catatan  :
a.    Harga dari profil baja sebagai pengikat tinggi
b.    Mungkin dilaksanakan tanpa pendukung / penunjang
c.    Harus dilindungi dari : korosi, api dan bahan kimia. Dengan Mortar / In Situ concrete Joint sebagai pelindung / Finishing ikatan.


D.   Ikatan Tegangan
Merupakan perkembangan lebih jauh dari ikatan baja dengan memasukan unsure Post Tensioning dalam system koneksi.
§  Memerlukan penunjang / pendukung Bantu selama pemasangan
§  Perlu tempat / ruang yang relatuf besar untuk Post Tensioning
§  Angker cukup mahal

        SIMPUL
a.    Merupakan  kunci dalam struktur yang memakai komponen pra – cetak dan merupakan tempat pertemuan antara 2 atau lebih komponen struktur
b.    Secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut  :
                         I.    Simpul Primer
Pertemuan yang menghubungkan kolom dengan balok dan juga terhadap plat lantai. Disisni beban dari plat akan diteruskan ke pendukung-pendukung vertical.
                       II.    Simpul Pertemuan Kolom
Pertemuan dimana beban-beban vertical dan sesewaktu momen-momen juga disalurkan.
                     III.    Simpul Penyalur Sekunder-Primer ( Pelat Balok )
Untuk menyalurkan beban vertical
                     IV.    Simpul Pendukung sesama Plat / dengan Balok dan Kolom
Untuk menyalurkan beban horizontal dalam bentuk tegangan tekan – tarik dan geser
                       V.    Simpul Yang Mampu Menahan Momen
Yang secara statis bisa membentuk komponen pendukung tapi oleh alasan tertentu.
Misal  : Transportasi dibuat terdiri dari 2 atau lebih bagian


Dari semua ini yang terpenting / utama adalah  S I M P U L   P R I M E R

         
SIMPUL PRIMER

  1. Dari segi morpologinya simpul primer dibedakan menjadi :
·         Simpul Primer Berdimensi Satu
·         Simpul Primer Berdimensi Dua
·         Simpul Primer Berdimensi Tiga

A.  Simpul Primer Dimensi Satu                 B. Simpul Primer Dimensi Dua   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar