Sabtu, 15 Maret 2014

JENIS DAN FUNGSI PONDASI DANGKAL

JENIS DAN FUNGSI PONDASI DANGKAL
Pondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Fungsi pondasi adalah meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah pondasi dan tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakkan konstruksi yang berada di atas pondasi. 
Pondasi dangkal digunakan apabila lapisan tanah keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya, terletak dekat dengan permukaan, sedangkan pondasi dalam dipakai pada kondisi yang sebaliknya. Suatu pondasi akan aman apabila :
1.      Penurunan (settlement) tanah yang disebabkan oleh beban masih dalam batas yang diperbolehkan.
2.      Keruntuhan geser dari tanah di mana pondasi berada tidak terjadi.
Secara umum, yang dinamakan pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi sekitar kurang dari 4 (Df/B < 4) seperti pada Gambar 1.1, dan bentuk pondasi biasanya dipilih sesuai dengan jenis bangunan dan jenis tanahnya dan secara umum pondasi dangkal dapat berbentuk:
-        Pondasi telapak (square foudations)
-        Pondasi menerus (continus foudations)
-        Pondasi lingkaran (circle foudations)
-        Pondasi rakit (raft foudations)





 






Gambar 1.1 Syarat perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi

Bangunan lainnya yang dikategorikan sebagai konstruksi yang erat hubungannya dengan pondasi dangkal, seperti :
-        Dinding penahan tanah atau turap
-        Bendung elak sementara (penurapan pada pembuatan pilar jembatan di dasar sungai

-          Bentuk segi-empat
 



-          Bentuk Trapesium



-          Bentuk T                          - Bentuk pondasi gabungan





Gambar 1.2 Bentuk pondasi dangkal








1.2   Syarat-syarat Perencanaan Pondasi Dangkal.
Di dalam merencanakan suatu pondasi harus memperhatikan beberapa persayaratan di bawah ini :
1.    Syarat yang berhubungan dengan konstruksi dan beban yang diterima oleh pondasi, adalah :

-        Beban maksimum yang diterima.

-        Muatan sedapat mungkin merata.
-        Tanah dasar pondasi terlindung dari penggerusan air.
2.    Syarat yang berhubungan dengan perencanaan dan perluasan pondasi, adalah :

-        Galian tanah sekecil-kecilnya.

-        Lubang pondasi harus dapat dikeringkan.
-        Menghindari kemungkinan terjadinya kebocoran dari air tanah.
-        Pondasi yang terbuat dari kayu harus terletak pada muka air tanah terendah.
3. Syarat yang berhubungan dengan stabilitas dan deformasi, adalah :
-        Kedalaman pondasi harus cukup untuk menghindari kerusakan tanah dalam arah lateral di bawah pondasi.
-        Kedalaman pondasi harus di bawah daerah yang mempunyai sifat kompresibilitas yang tinggi.
-        Konstruksi harus aman terhadap guling, geser, rotasi dan keruntuhan geser tanah.
-        Konstruksi harus aman terhadap korosi atau kegagalan akibat bahan-bahan kimia yang ada di dalam tanah.
-        Konstruksi diharapkan mudah untuk dimodifikasi jika terdapat perubahan geometri konstruksi.
-        Pondasi harus dapat memberikan toleransi terhadap pergerakan diferensial akibat pergerakan tanah.
-        Pondasi harus memenuhi persyaratan standar.

-        Pondasi harus ekonomis dalam pelaksanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar